Hubungan pasangan setelah bayi

Periklanan

Kelahiran bayi bisa menjadi sebuah pergolakan besar. Ini juga merupakan tantangan untuk mempertahankannya hubungan pasangan seperti sebelumnya.

Faktanya, masih banyak lagi tanggung jawab, tugas yang harus dibagikan, dan kurang menyenangkan bersama. Oleh karena itu, hubungan pasangan Setelah itu bayi harus banyak dewasa.

Untuk membantu Anda lebih memahami tentang apa itu hubungan pasangan Setelah melahirkan, kami menyiapkan artikel hari ini tentang topik tersebut. Ingin tahu lebih banyak? Jadi ikuti sekarang!

Periklanan

Kejernihan dan pengorganisasian: kata kunci untuk menjaga hubungan pasangan

Kedatangan seorang bayi, apalagi jika merupakan bayi pertama, dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan hubungan pasangan menyetujui. Orang tua terkadang mengalami disorientasi dengan cara hidup baru ini. Memang benar, bayi membutuhkan banyak waktu dan perhatian.

Ibu muda itu berangsur-angsur pulih setelah melahirkan, sementara sang ayah berusaha mencari tempatnya. Dalam keadaan yang terbagi antara kelelahan dan emosi ini, penting untuk diakui bahwa pasangan dapat melemahkan satu sama lain: tidak perlu mengklaim kebahagiaan yang sempurna.

Agar tidak terlalu kewalahan dengan banyaknya tugas yang harus dilakukan, optimalkan organisasi Anda. Utamakan kebutuhan bayi Anda untuk menghindari situasi “krisis”. Misalnya, Anda bisa mengurangi faktor stres dengan menghindari kekurangan popok atau susu formula.

Jika Anda dapat mengatur diri Anda menjadi dua kelompok untuk saling membantu, semua orang akan merasa lebih bebas dan Anda akan terhindar dari ketegangan. Perasaan frustasi cukup umum terjadi di kalangan orang tua muda yang melihat waktu luangnya berkurang drastis. Saling membantu juga berarti membiarkan diri Anda beristirahat tanpa rasa bersalah.

Oleh karena itu, hubungan pasangan Setelah melahirkan, itu hanya akan berhasil jika kedua pasangan berkolaborasi. Ayah perlu terlibat dalam tugas-tugas dengan bayi dan rumah. Sebaliknya, sang ibu membutuhkan kesabaran untuk membimbing ayah yang tidak berpengalaman.

Jika memungkinkan, menariknya pembagian tugas ini dimulai bahkan sebelum kelahiran, selama kehamilan. Dengan cara ini, yang satu dapat membimbing yang lain dengan cara terbaik. Selain itu, bersama-sama, Anda akan lebih siap menyambut kedatangan buah hati.

Periklanan

Momen yang mengesankan secara individual

Seorang anak, terutama di bulan-bulan pertama kehidupannya, menempati hampir seluruh ruang dalam kehidupan pasangan. Membiarkan diri Anda didominasi oleh spiral kehidupan sehari-hari dengan cepat menjadi sangat mudah: Anda berdua harus memaksakan diri untuk terus beraktivitas bersama pasangan.

Oleh karena itu, penting untuk mengatur momen individu untuk terus bertukar pikiran, berbagi, dan percaya satu sama lain.

Daripada memikirkan minggu liburan yang menyelamatkan nyawa itu masih lama, cobalah segera meluangkan waktu untuk Anda berdua (saat bayi sudah di tempat tidur, misalnya). Dengan cara ini, menjauhlah dari layar dan dorong lebih banyak kelembutan dan sikap cinta.

Kenali dan netralkan tanda-tanda krisis

Dengan adanya bayi, perubahan dalam hidup sangatlah radikal, seringkali lebih dari apa yang dibayangkan orang tua di masa depan selama kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan membuat pasangan kesal.

Pembagian tugas adalah masalah yang rumit, dan ketika salah satu pasangan mengungkapkan kebutuhannya akan istirahat dan kebebasan, hal ini dapat dianggap sebagai keegoisan. Selain itu, rasa pahit mungkin muncul secara bertahap.

Semua emosi ini terkadang terwujud dalam kata-kata yang mematikan, perselisihan sehari-hari, atau situasi yang berubah menjadi bencana.

Menjaga komunikasi yang sehat sangat penting ketika Anda menjadi orang tua karena ini membantu Anda menghindari terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Pulihkan seksualitas Anda untuk menjaga hubungan pasangan

Usai melahirkan, tak jarang para ibu muda tidak mengenali tubuhnya. Perut tetap buncit selama beberapa bulan, organ tubuh perlu waktu untuk pulih. Selain itu, operasi caesar dapat membuat jaringan menjadi sensitif.

Belum lagi seluruh perhatian dari pasangan dan orang-orang tercinta beralih dari wanita hamil cantik hingga bayi yang baru lahir. Dalam konteks ini, tidak masuk akal untuk memaksakan kembalinya seksualitas secara prematur seperti sebelumnya.

Periklanan
TERKAIT

POSTINGAN ACAK